Welcome

Jumat, 18 Oktober 2013

Kreasi Keyboard

Diposting oleh Unknown di 09.22 0 komentar

----------------(\_/)
-(\(\----------(
◡≦)
( =':')---<[:]|||||||[:]>
(..(")(")
✿❀❁(")(")

• ˚ •˛•˚ *
• ˚ ˚ ˛ ˚ ˛ •
• ˚Happy
* • ˚ ˚ ˛ ˚ ˛ •
。★Holidays!★。* • ˚
°
° ˛˚˛ *__Π____*
˚ ˛ •˛•˚ */______/~
\。˚ ˚ ˛
˚˛ •˛• ˚
|田田|門| ˚

(\__/)
(>'.'<)
(")_(")

,___,
[O.o]
/)__)
-"--"-
╔♫╗────────╔═╦╗─♫╗╔╗─╔╗─♥──
║╩╠═╦═╦═╦╦╗║╚╠╬╦╣╚╣╚╦╝╠═╦╦╗
║╦║╬║╬║╬║║║║╔║║╔╣╔╣║║╬║╬║║║
╚╩╩╩╣╔╣╔╬╗║♫═╩╩╝╚═╩╩╩═╩╩╬╗║
────♫╝╚╝╚═╝─────────────╚═♥
۩۞۩ Friend's NAME ۩۞۩

│▒│ /▒/
│▒│/▒/
│▒ /▒/─┬─┐
│▒│▒|▒│▒│
┌┴─┴─┐-┘─┘
│▒┌──┘▒▒▒│
└┐▒▒▒▒▒▒┌┘
└┐▒▒▒▒┌┘
(¯`v´¯)
.`·.¸.·´ ?
¸.·´¸.·´¨) ¸.·*¨)
(¸.·´ (¸.·´ .·´ ¸

_____8888888888____________________
____888888888888888_________________
__888888822222228888________________
_88888822222222288888_______________
888888222222222228888822228888______
888882222222222222288222222222888___
8888822222222222222222222222222288__
_8888822222222222222222222222222_88_
__88888222222222222222222222222__888
___888822222222222222222222222___888
____8888222222222222222222222____888
_____8888222222222222222222_____888_
______8882222222222222222_____8888__
_______888822222222222______888888__
________8888882222______88888888____
_________888888_____888888888_______
__________88888888888888____________
___________8888888888_______________
____________8888888_________________
_____________88888__________________
______________888___________________
_______________8____________________
۩۞۩ஜஜ۩۞۩ஜஜ۩۞۩
█▄█ █ █▀█ █▄█ █▀█ █▀█
█▀█ █ █▀▀ █▀█ █▄█ █▀▀
۩۞۩ஜஜ۩۞۩ஜஜ۩۞۩

Ipod:
╔═══╗ ♪
║███║ ♫
║ (●) ♫
╚═══╝♪♪

ʚϊɞ
( ) ( )
(* .*)
(”__”)
./(,")\♥♥(".)★★
..
/♥\★★/█\★★
.
_| |_._| |_

Mixed up
(●*∩_∩*●)(*^ -^*) (-''-)(¬¬)(◡‿◡✿) (◕‿◕✿)(✖╭╮✖)(◡≦)(✿◠‿◠) (◑‿◐)(◕‿-)✖‿✖(╥╥)ಠಠ(╯╰) (3)(╯▽╰) ¬)┌∩┐ (◣◢)┌∩┐(▂⊙)()(ω)o(o)o(▂⋌) (•̪●)(॓॔) ()(─‿‿─)()d(--)bd|--|b‹(•¿•)›(5,)(∩5∩)(69:)(a◕‿◕a)(^o)^o(~)~
(6?6)(6ω6)(
O)(∩∩)(¬¬)(a❤‿❤a)(♥)(a♥♥a)(^o❤‿❤)^o٩(̯͡͡)۶ ٩(-̮̮̃•̃) ۶٩(̾●̮̮̃ ̾•̃̾)۶٩(-̮̮̃-ñ)۶\m/(>.<)\m/\m/^.^\m/(x(x_(X_x(O_o)x_x)X)x) ¯\(©¿©) /¯♥╣[--]╠♥¬)


Why do we write?

Diposting oleh Unknown di 09.20 0 komentar
Writing is Our Expression
I want to explain, why do we write?
Writing as a means of indirect communication, to help us think critically, can help us to feel and enjoy the expression, sort the order for the experience.  Writing is a creative process of expressing ideas or ideas that exist within the mind into written form with a specific purpose.  Writing is a form of thinking which are set forth in words that are easier to understand and easy to understand.  Later, we can write our creativities, and we can to be calm.  This means, we don’t have to afraid to forget our ideas.  We can write them.
There  are several reasons for this.
The chief reason is, if we only read the books or another essay that everyone else usually reading, I think we only think what everybody is thinking.  So that, writing is important to make my own writing, and it is the first expression can make us to different with another people.
Another reason is, writing is the best way to express what going on in our head.  Writing is a good way to remember our life.  Eventually, we can do it to express our feeling and just to talk to someone to show them about our feeling and see they think of it.
A further reason is, writing helps us when we are really mad and can’t talk to someone else to calm down while we are writing how we’re feeling, because especially for me is not so good in speaking.

So now you can see why do we write, by writing we can free to expression because we have a burning desire to express ourselves. Emotions are running high, ideas are flying, and opinions are in full supply. Personal expression is the heart and soul of all forms of writing.

Ragam Bahasa

Diposting oleh Unknown di 09.17 0 komentar
A. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. 
     B.  Macam – macam ragam bahasa

1.    Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968; Spradley, 1980). Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu :
          a) Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur  di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Ciri-ciri ragam lisan :
1    -  Memerlukan orang kedua/teman bicara;
2    - Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
      -Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
            - Berlangsung cepat;
            -  Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
            - Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
     -Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
    Yang termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan, berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah.
     b) Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
1    -Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
2     - Tidak terikat ruang dan waktu
3.      Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
4.       Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
5.      Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
6.      Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
7.      Berlangsung lambat
8.      Memerlukan alat bantu


2.      Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

a.       Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
b.      Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
c.       Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku dipakai dalam :
1.        Pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran.
2.        Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat.
3.        Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang.
4.        Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

3.      Ragam Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran. Improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan lain-lain.

BAB II
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis. Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.
           B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari ragam bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.



                                
DAFTAR PUSTAKA

·         Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Baku Bahasa Indonesia  Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
·         Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka Jaya.

·         Sabariyanto, Dirgo.1999. Kebakuan dan Ketidakbakuan Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.

Contoh Pembuatan Daftar Riwayat Hidup

Diposting oleh Unknown di 09.11 0 komentar
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama Lengkap             :    Saleha
Umur                             :    19 Tahun
Tempat, Tanggal Lahir  :    Indramayu, 3 April 1994
Jenis Kelamin                :    Perempuan
Status                            :    Belum Kawin
Kewarganegaraan         :    Indonesia
Agama                          :    Islam
Alamat                          :    Dusun BTN Griya Indah Arjawinangun Blok. B.3 No.8
                                           Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon. 45162.
                                           No Hp. 089680132132
E-Mail                           :    esaleha@yahoo.co.id
Pendidikan Terakhir     :    SMA Negeri 1 Arjawinangun
Pendidikan:
1.      Tamatan TK Kenari Tahun 2000, Berijazah
2.      Tamatan SD Negeri 3 Arjawinangun Tahun 2006, Berijazah
3.      Tamatan SMP Negeri 1 Arjawinangun Tahun 2009, Berijazah
4.      Tamatan SMA Negeri 1 Arjawinangun Tahun 2012, Berijazah
5.      Pendidikan S1, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Cirebon,18 Oktober 2013
Saya yang bersangkutan,


                                                                                                     

                                                                                                            ( Saleha )
 

Saleha's blogger © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor