Welcome

Rabu, 26 November 2014

Friendzone

Diposting oleh Unknown di 09.11

Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta. Mungkin kita hanya berada di keadaan yang salah, di waktu yang salah, dan dengan orang yang salah. Atau cara kita yang salah?
The number one rule of love; you can never be just friends with someone that you’re in love with. anonim
Mencintai sahabat sendiri kadangkala menjadi sebuah dilema untuk masing-masing hati. Barangkali lebih baik diam dan mengelak dari perasaan—alasannya sederhana; pada akhirnya cinta hanya akan merusak. Merusak siapa-siapa yang tidak siap pada kenyataan, bahwa kita bisa jatuh cinta pada siapa saja.
Kita bisa saja terjatuh ditengah kebaikan hatinya, kerelaan waktunya, humor renyahnya, tingkah usilnya, pundak dan telinganya, cerewet dan tingkah annoyingnya. Kita bisa saja terjatuh ditengah sesi nongkrong bareng, sharing knowledge seputar keprofesian, debat-debat kecil, chat-chat tidak penting, dan rutinitas sederhana tiap harinya.
Kita bisa saja terjatuh ditengah keadaan"persahabatan lebih penting dari perasaan yang penuh omong kosong ini" atau "aku tidak ingin merusak persahabatan kita".Kita bisa saja terjatuh di tengah-tengah janji yang kita ucapkan sendiri, "kita bakal sahabatan sampai tua nanti. No matter what." Bisa.
Dan sampailah kita di satu titik pada diam memendam perasaan atau malah mengungkapkannya tapi saling menolak. Pada akhirnya kita terjebak diantara pikiran-pikiran kita sendiri. Membuat garis patah-patah yang membatasi perasaan bahwa mencintai sahabat sendiri adalah sebuah kesalahan, adalah sebuah larangan, adalah sesuatu yang tabu. Padahal? Ah siapa yang bisa memutuskan untuk tidak mencintai ketika hati sudah terlanjur memilih?
Saya pikir mencintai adalah sebuah tindakan, dimana setiap tindakan memiliki akibat—ya hukum aksi reaksi, mirip-mirip seperti itu. Kita harus mau menerima resikonya. Resiko ditolak, resiko patah hati, resiko bertepuk sebelah tangan, dan blablabla. Bersahabat juga demikian, sebuah tindakan dimana kita harus menerima resikonya. Termasuk resiko perasan yang jatuh seenaknya. Kita harus terbuka dengan kenyataan-kenyataan apapun itu, yang menyakitkan sekalipun. Bahwa baik persahabatan dan sebuah kisah romansa adalah hasil interaksi dua manusia dimana diawali pertemuan dan diakhiri perpisahan, apapun itu semoga kita mendapat akhir cerita yang membahagiakan.
Hey, tidak ada yang salah dalam mencintai sahabat sendiri. Yang kurang benar ketika kita tidak siap atas resiko-resikonya. Setiap orang juga berhak memilih, termasuk mencintai sahabatnya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Saleha's blogger © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor